Kamis, 30 Maret 2017

Agama & Politik


Satu aspek terbesar yang memainkan peranan dalam kehidupan manusia sejagat adalah politik. Hendak atau tidak, politik tetap berlaku dalam kehidupan setiap insan bagi menjadikan kehidupan mereka normal dan teratur. Segala masalah yang berlaku dalam masyarakat pada masa ini adalah berlaku akibat politik Politik yang tercipta dari perbuatan manusia sendiri ini mestilah mempunyai panduan supaya tidak terkeluar dari landasannya..


Agama:
Di dalam beberapa kamus Arab, perkataan agama mempunyai berbagai erti . Agama merupakan kepercayaan kepada tuhan dan sifat-sifat serta kekuasaan tuhan dan penerimaaan ajaran dan perintahnya.


Sedangkan politik:
Aristotle mengatakan bahawa kita semua terlibat dalam politik dan ilmu politik itu ibu segala ilmu.

Tapi, yang anehnya di era modern ini agama dan politik menjadi suatu masalah dalam masyarakat dan pejabat negara. Menurut gue, memang semua yang dilandaskan agama akan berdampak baik. Tapi kita bisa melihat pada realita yang ada pada saat ini. Semua pejabat-pejabat negri rata-rata beragama islam. Tetapi belum menerapkan nilai-nilai islam.

Masyarakat yang notabennya 'beriman' malah sering melakukan penyebaran isu yang mengandung kebencian. Banyak masyarakat yang didoktrin untuk melakukan kebencian.
Ras dan etnis, menjadi isu yang sensitif untuk dibicarakan di Indonesia. Di era Orde Baru, isu seputar identitas kultural tersebut ditambah dengan agama dan antar golongan diberi istilah sebagai isu SARA (suku, agama, ras, dan antar golongan).
Bila keberagaman identitas dari sisi budaya relatif mudah diterima bahkan diadopsi, tidak demikian halnya dengan keberagam identitas kultural di ranah politik praktis. Ras, etnisitas dan agama jika masuk ke praktek politik ternyata menghasilkan kontroversi, pro-kontra dan perdebatan panas seputar identitas primordial dan isu SARA yang tak ada matinya.

Baru-baru ini orang nomor satu di Indonesia, Jokowi mengatakan bahwa 'agama dan politik dipisahkan'. Menurut gue itu jalan tengah yang baik untuk menjauhkan masyarakat dengan sifat membeda-bedakan. Kenapa gue bisa setuju dengan itu?
Pada awalnya muncul masalah-masalah di negri ini dengan adanya kasus 'penistaan agama' lalu timbul kebencian-kebencian dari golongan yang menurut gue sudah kelewat batas. Dampak dengan adanya isu kebencian masyarakat menjadi tidak 'satu'. Masih ingatkah jenazah yang tidak mau ikut di shalatkan karena jenazah itu pendukung penista agama? Lalu bagaimana pembangunan greja tidak diperbolehkan?
Kita sama-sama manusia, yang ingin patuh oleh sang pencipta. Sama-sama mempercayai keyakinan masing-masing.

Agama tidak bisa dipisahkan oleh politik karena nanti akan berdampak pada
1. Wujud ketidak adilan dalam politik
Saat ini menurut gue belum ada keadilan dalam negri ini. Masih banyak pemerintah yang tidak bertindak adil. Tidak usah diberi contohnya, kalian pun sudah tahu apa saja.
2. Wujud penyelewengan
Banyak para pejabat yang menyeleweng, padahal mereka dilandaskan agama dan diSUMPAH di pengadilan tetapi dia melakukan aksi SUAP dan KORUPTOR
3. Wujud keributan dalam politik
Saat ini masih banyak pejabat-pejabat yang ribut antar teman politiknya, hanya karena SARA yang menyebar luas. Dan perebutan bangku jabatan yang mengakibatkan mereka menjatuhkan satu sama lain dengan kebencian.

Itulah menurut gue kenapa presiden Jokowi ingin memisahkan agama dan politik. Karena banyak keributan-keributan yang ada. Agama menurut gue sesuai dengan manusianya itu sendiri. Beragama islam maupun tidak kalau dia tidak bisa menjaga AMANAH dan tidak bertindak ADIL jangan permasalahkan AGAMAnya. Tapi permasalahkan AKHLAKNYA.

0 komentar: