Kamis, 03 November 2016














Aku pernah ingat
Aku pernah bahagia di tiap senja
Di tiap meronanya langit, aku tersipu malu
Di tiap mentari perlahan turun, aku tersenyum kecil
Aku pernah merasakan senja yang begitu hangat
Genggaman tangan itu masih membayangi
Dua pasang mata yang berpura-pura mencuri pandang
Pelukan itu masih terasa
Dua pasang mata yang terkadang melirik langit,
memperhatikan samar-samar rembulan yang menunggu giliran tampil
“Lihat langit ini!”, kataku waktu itu
“Warnanya cepat sekali berubah,semoga kau tak seperti dia”
Kau pernah mengangguk
Kau pernah berjanji,
akan selalu ada di tiap senja
Memori itu masih kuat, sayang 
Dimana dirimu?
Haruskah aku meminjam senja yang dulu, pada pemiliknya?

0 komentar: