Kamis, 03 November 2016

Pasangan Kamu Kasar?

Image result for pasangan kasar logo
Haloooooo...

 Saya termasuk orang yang percaya bahwa cinta yang baik itu adalah cinta yang tidak pernah kasar, baik secara verbal maupun secara fisik. Apa kamu orang yang percaya itu juga? Cinta yang baik selalu belajar memahami, bahkan akan bersedih jika pasangannya terluka. Bahkan saya selalu percaya bahwa jika kamu ingin menasehati 
pasanganmu yang salah, bukan dengan kekerasan.


Berbicara tentang pasangan yang kasar, beberapa orang memilih untuk bertahan dengan pasangan yang telah bersikap kasar dengannya murni karena faktor cintanya yang terlalu besar. Entah apa yang kemudian dia pikirkan ketika dikasari, namun dia selalu merasa dia lebih baik terluka daripada hubungan mereka selesai begitu saja. Cinta yang begitu dalam memang sering membuat kita bodoh ya, bahkan kita semacam melupakan untuk mencintai diri kita sendiri.

Pasangan yang kasar selalu berpikir bahwa kekerasan itu lazim digunakan ketika dia marah dan ingin memberitahu kamu. Tindakan kasar satu demi satu menjadikan itu suatu kebiasaan untuknya, sehingga dia tidak pernah merasa bersalah ketika melakukan hal tersebut.

Kekerasan bisa menjadi berbahaya ketika kamu selaku korban juga merasa hal yang biasa. Lagi-lagi cinta yang begitu dalam menjadikan logikamu berkurang. Apa saja yang akan terjadi ketika pasanganmu berbuat kasar?
1. Menyakiti dirimu sendiri
Kekerasan dalam bentuk verbal maupun fisik sangatlah tidak menyenangkan. Bayangkan ketika kamu melakukan kesalahan sedikit saja, dia kemudian memberimu umpatan atau bahkan tak segan untuk mendorong atau memukulmu. Secara fisik kamu kesakitan, bahkan pastinya sakit di hati. Yang rugi siapa? Ya dirimu sendiri, atas cintamu yang begitu dalam dan tak logis tersebut.

2. Menyakiti sekitarmu
Bayangkan saja jika sekitarmu tahu apa yang pasanganmu lakukan terhadapmu? Keluarga misalnya, pasti akan sangat bersedih atau bahkan bisa marah. Mereka tidak akan rela anaknya disakiti dengan cara yang kasar. Jangankan keluarga, sahabatmu pun bisa merasa sedih ketika kamu dikasari. Mereka yang berusaha menjagamu, mencintaimu sebagai bagian dari mereka, ingin melihat kamu baik-baik saja dengan pilihan yang kamu jalani.

3. Hubungan yang tidak seimbang
Hubungan yang ada kekerasan di dalamnya selalu mengakibatkan hubungan yang tidak seimbang. Ada pemberi perintah dan penerima perintah. Ada si tukang ego dan orang yang harus selalu mengalah. Ada si penguasa dan ada budak yang harus menjalankan semua mandatnya. Kamu bahkan seperti tidak punya suara untuk menyampaikan aspirasimu, seperti tidak punya power untuk mencintai dirimu sendiri. Pada akhirnya ada ketidakpuasan luar biasa yang tertahan dalam batinmu.

4. Berpengaruh ke cara mendidik anak
Berbicara tentang sebuah hubungan yang akan dibawa ke jenjang yang lebih serius, saya semakin takut ini akan berefek panjang ke cara dia mendidik anaknya nanti. Berapa bentakan, umpatan maupun tindakan kasar yang bisa saja melayang ke anaknya jika dia merasa tidak dituruti. Apakah kamu orang yang akan tega melihat anakmu sendiri dikasari? 
Untuk itu, cobalah untuk berpikir jernih, bahwa cinta itu bukan menjadi hal yang mutlak dan benar adanya. Cinta selalu diikuti logika, apakah dia bisa menjadi pasangan yang baik untuk kamu, bahkan apakah dia bisa menjadi seseorang yang memperlakukanmu dengan sangat baik berikut untuk keluarga dan sahabat-sahabatmu. Milikilah perasaan cinta yang baik, bukan untukmu saja, tapi untuk semua yang terlibat dalam proses hidupmu agar berkah dan doa dari orang sekitar semakin banyak. Say no to violence.


Salam kecup:*


0 komentar: