
Haloooooo...
Saya termasuk orang yang percaya bahwa cinta yang baik itu adalah
cinta yang tidak pernah kasar, baik secara verbal maupun secara
fisik. Apa kamu orang yang percaya itu juga? Cinta yang baik selalu
belajar memahami, bahkan akan bersedih jika pasangannya terluka.
Bahkan saya selalu percaya bahwa jika kamu ingin menasehati
pasanganmu yang salah, bukan dengan kekerasan.
Pasangan yang kasar selalu berpikir bahwa kekerasan itu
lazim digunakan ketika dia marah dan ingin memberitahu kamu. Tindakan
kasar satu demi satu menjadikan itu suatu kebiasaan untuknya,
sehingga dia tidak pernah merasa bersalah ketika melakukan hal
tersebut.
Kekerasan bisa menjadi berbahaya ketika kamu selaku
korban juga merasa hal yang biasa. Lagi-lagi cinta yang begitu dalam
menjadikan logikamu berkurang. Apa saja yang akan terjadi ketika
pasanganmu berbuat kasar?
1. Menyakiti dirimu sendiri
Kekerasan dalam bentuk verbal maupun fisik sangatlah
tidak menyenangkan. Bayangkan ketika kamu melakukan kesalahan sedikit
saja, dia kemudian memberimu umpatan atau bahkan tak segan untuk
mendorong atau memukulmu. Secara fisik kamu kesakitan, bahkan
pastinya sakit di hati. Yang rugi siapa? Ya dirimu sendiri, atas
cintamu yang begitu dalam dan tak logis tersebut.
2. Menyakiti sekitarmu
Bayangkan saja jika sekitarmu tahu apa yang pasanganmu
lakukan terhadapmu? Keluarga misalnya, pasti akan sangat bersedih
atau bahkan bisa marah. Mereka tidak akan rela anaknya disakiti
dengan cara yang kasar. Jangankan keluarga, sahabatmu pun bisa merasa
sedih ketika kamu dikasari. Mereka yang berusaha menjagamu,
mencintaimu sebagai bagian dari mereka, ingin melihat kamu baik-baik
saja dengan pilihan yang kamu jalani.
3. Hubungan yang tidak seimbang
Hubungan yang ada kekerasan di dalamnya selalu
mengakibatkan hubungan yang tidak seimbang. Ada pemberi perintah dan
penerima perintah. Ada si tukang ego dan orang yang harus selalu
mengalah. Ada si penguasa dan ada budak yang harus menjalankan semua
mandatnya. Kamu bahkan seperti tidak punya suara untuk menyampaikan
aspirasimu, seperti tidak punya power untuk mencintai dirimu sendiri.
Pada akhirnya ada ketidakpuasan luar biasa yang tertahan dalam
batinmu.
4. Berpengaruh ke cara mendidik anak
Berbicara tentang sebuah hubungan yang akan dibawa ke
jenjang yang lebih serius, saya semakin takut ini akan berefek
panjang ke cara dia mendidik anaknya nanti. Berapa bentakan, umpatan
maupun tindakan kasar yang bisa saja melayang ke anaknya jika dia
merasa tidak dituruti. Apakah kamu orang yang akan tega melihat
anakmu sendiri dikasari?
Untuk itu, cobalah untuk berpikir jernih, bahwa cinta
itu bukan menjadi hal yang mutlak dan benar adanya. Cinta selalu
diikuti logika, apakah dia bisa menjadi pasangan yang baik untuk
kamu, bahkan apakah dia bisa menjadi seseorang yang memperlakukanmu
dengan sangat baik berikut untuk keluarga dan sahabat-sahabatmu.
Milikilah perasaan cinta yang baik, bukan untukmu saja, tapi untuk
semua yang terlibat dalam proses hidupmu agar berkah dan doa dari
orang sekitar semakin banyak. Say no to violence.
Salam
kecup:*
0 komentar:
Posting Komentar