Untuk hal ini, ikhlas
bukan berbicara tentang amal perbuatan yang seharusnya selalu
dilakukan untuk-Nya.
Namun ikhlas yang sedang
berbicara tentang keluasan hamparan hati dalam menerima kenyataan
yang terjadi.
Melepaskan sesuatu yang
pernah digenggam sejatinya selalu meninggalkan bentuk sesuatu yang
telah tergenggam. Bukankah begitu saat jiwa memiliki sesuatu yang
terlalu erat? Ia selalu meninggalkan bekas. Semakin erat akan semakin
jelas bekasnya.
Oleh sebab itu, kenapa
Allah melarang apapun yang berlebihan. Rasakan secukupnya, miliki
sewajarnya, agar Allah mudah mengaturnya.
Jika sudah terlanjur
bekasnya tertinggal dalam genggaman, buka seluas-luasnya genggaman
itu agar bekasnya perlahan memudar bersama dengan aliran darah yang
mengalir semakin deras.
Begitu juga dengan
hatimu. Lapangkan dan biarkan Allah bantu mengalirkan rasa yang
pernah ada, Allah akan ganti dengan rasa baru yang lebih
menenangkan.
Ikhlaskan,
Karena bersama setiap
keikhlasan Allah selalu beri satu kebaikan setelahnya.
0 komentar:
Posting Komentar