
Haloooo...
Kenalan, ketemu, chatting dan jatuh cinta. Siapa yang pernah
merasakan seperti ini? Mungkin ada beberapamomen di hidup kita yang
berjalan seperti ini. Atau kemudian ada yang bilang bahwa jatuh cinta
tak hanya terjadi pada pandangan pertama, tapi bisa juga dari
whatsapp pertama. Artinya adalah jatuh cinta karena komunikasi
digital yang kita lakukan, walaupun kita belum pernah ketemu.
Era digital sangat memudahkan kita untuk kemudian berinteraksi dengan
orang lain, berkenalan lalu membangun komunikasi yang intens satu
sama lain. Bayangkan sebelum era digital, gampangnya sebelum era
Facebook dan Line, bagaimana LDR sebelum bertemu itu jarang sekali
terjadi. Kadang intensitas komunikasi itu membuat kita kadang
merasakan sosok yang selalu menemani kita, kapanpun kita melakukan
aktivitas komunikasi tersebut.
Tulisan ini sebenarnya tidak untuk membahas tentang Long Distance
Relationship, namun lebih kepada perasaan jatuh cinta ini sendiri.
Satu pertanyaan muncul ketika kalian baru saja mengenal orang itu dan
jatuh cinta, “Apakah kamu yakin bahwa ini adalah jatuh cinta dan
bukan hanya rasa nyaman?” Di beberapa pertemuan yang asyik,
ternyata orang sangat bisa menyimpulkan bahwa dia sedang jatuh cinta,
namun tak berpikir bahwa ini hanyalah rasa nyaman yang semu.
Ada perdebatan ketika kita sedang menentukan apakah kita sedang jatuh
cinta atau hanya rasa yang kelewat nyaman? Nyaman, kadang hanya
berbentuk sebagai suatu perasaan yang begitu aman ketika kita
merasakan kehadirannya dalam bentuk fisik mau pun ketika kita sedang
berkomunikasi secara tidak tatap muka. Nyaman hanya perasaan yang
menginginkan seseorang itu tetap ada menemani, tapi tanpa ada
keinginan untuk memiliki. Nyaman adalah perasaan yang takut
kehilangan, bukan perasaan yang ingin terus menjaga dan
membahagiakannya. Nyaman itu selalu semu, karena kita merasa tak
pernah sendiri, ada yang selalu menemani. Nyaman bisa dirasakan
ketika seseorang itu mampu membuat kita tak pernah kesepian. Nyaman
adalah tentang berpikir 5cm ke depan, tanpa ada gambaran tentang masa
depan bagaimana.
Banyak orang yang merasa hebat, berbicara bahwa dia sudah pada tahap
sayang, namun ternyata dia cuma tidak ingin merasa sendiri saja.
Banyak yang tidak mampu membedakan apakah itu jatuh cinta dan kelewat
rasa nyaman. Bertemu sekali saja, lalu hanya melakukan basa-basi di
chat, dan kemudian menyimpulkan bahwa dia sedang naksir dan jatuh
cinta pada seseorang.
Siapa yang bisa menghakimi kalau dia memang sedang jatuh cinta?
Apakah pandangan pertama saja mampu membuat seseorang jatuh cinta?
Bagaimana jika pandangan pertama saja sudah cukup kuat untuk membuat
seseorang ingin memiliki? Maka iya atau tidak perasaanmu, hanya kamu
yang tahu. Nyaman selalu meniadakan logika, namun ketika dirimu
mengaku jatuh cinta maka akan muncul logika. Logika tentang kalian
dan berbagai kemungkinan yang terjadi ketika kalian bersama.
Iya, memang banyak orang bodoh yang tidak bisa membedakan tentang
jatuh cinta, nyaman atau pun cuma kagum belaka. Saya pun.
Salam kecup:*
0 komentar:
Posting Komentar